sweet29november

doa yang paling sering kuucapkan adalah tentang bahagia

semoga orang-orang yang kusayangi selalu dilimpahi dengan kebahagiaan. semoga aku dapat memberikan kebahagiaan untuk orang-orang yang kusayangi dan untuk orang-orang di sekitarku. dan semoga aku mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.

aku bersyukur aku bisa merasakan perasaan bahagia saat ini, bahkan sangat bahagia. entah mengapa aku bisa merasakan kadar berlebihan dari perasaan bahagiaku. mungkin karena aku baru saja beranjak meninggalkan kesuramanku, sehingga setitik saja kebahagiaan yang kuterima bisa berkali-kali lipat rasanya.

hurm...sebenarnya apa sih yang bikin bahagia?
entahlah...aku bahagia setelah menghabiskan waktu bersama teman-temanku. kami mengunjungi empat museum sekaligus. yah memang awalnya kami bermaksud untuk melihat-lihat peninggalan sejarah bangsa ini. namun tenyata sesi pemotretanlah yang menjadi topik utama perjalanan kami kali ini. setelah puas menjelajah kota tua...museum sejarah jakata, museum wayang , museum bank indonesia, dan museum bank mandiri, kami meneruskan perjalanan kami dengan memburu kuliner yang ada di jakarta. bercakap-cakap sambil menyantap es ragussa menjadi pilihan kami beriktnya. perjalanan belum berakhir, karena kami melanjutkannya dengan menyantap makanan laut. hurm....sangat menyenangkan. menghabiskan waktu bersama teman-teman, bercengkrama sepanjang perjalanan, saat-saat yang kurindukan karena rasanya sudah lama sekali tidak menghabiskan waktu bersama teman-temanku.
hal yang remeh-temeh bukan?
perasaaan bahagia kembali datang dengan kadar berlebih, ketika aku memutuskan untuk bercerita kepadanya. dan obrolanpun menjadi lebih panjang ketika kami berbagi minat yang sama mengenai museum. dalam obrolan terlayangkanlah sebuah harapan untuk pergi ke belahan dunia yang kudambakan. sebaris kalimat balasannya cukup membuat jantung berdetak labih cepat, sanggup membuat tersenyum dan tertawa senang. hurm........hanya dia yang tahu seberapa serius ucapannya itu
---------semoga dapet rejeki bisa kesana...entah gratisan apa wisata sendiri (-->ngarep!)
-------- salah satu peluangnya ya jadi istriku huahahahaha...

apapun yang ada dalam pikirannya, aku tetap bersyukur karena kalimatnya telah membuatku tersenyum lebih lebar hari itu.

dan aku bahagia.........SANGAT.

-30 jan 2009-
sweet29november

terlalu lama kuberada dalam kesuraman yang diriku sendiri pun tak mengerti jelas penyebabnya. aku yang sangat menikmati berada di bawah sorotan lampu harus terpenjara dalam kesuraman. lamabat laun aku pun mulai bergeming dari keterpurukan, meraba mencari sesuatu yang bisa mencerahkan. maka pencarian akan satori pun dimulai.

satori merupakan kata yang sering dipakai dalam ajaran budha yang berarti "pencerahan".

dalam kesuraman aku mulai berkelana menyusuri dunia maya. dan membaca goresan-goresan tinta tak nyata orang-orang yang penuh inspirasi. membaca tulisan-tulisan tersebut dapat dikatakan bahwa aku telah menemukan sebuah lilin untuk menemaniku dalam pencarianku selanjutnya. dalam hal ini ku ingin mengucapkan terima kasih kepada goresan inspirasi dari fahd djibran, dewi lestari, dan reza gunawan. dalam blog mereka kutemukan kacamata baru untuk melihat 'kesuramanku' .
lalu kutemukan tambahan lilin kecil dalam perjalananku yaitu sebuah rekaman video permainan solo drum dari seorang yesaya soemantri. entah apa korelasinya dengan kesuramanku, namun aku merasa mendapat kiriman energi ketika melihat permainannya begitu bersemangat, menggebu-gebu, dan penuh penghayatan.

setelah ku puas melangkahkan kakiku di dunia maya, ku mulai membuka ayat-ayat agung yang diturunkan Sang Kuasa . aku yang telah lama alpa membacanya, yang mengatasnamakan kesuramanku sebagai kambing hitam penyebab kealpaanku. halaman pertama yang kubuka adalah ayat terakhir surat Ar-radu dan ayat pertama surat Ibrahim. lalu ku muai membaca surat Ibrahim ayat pertama. dan aku pun meneteskan air mata ketika membaca ayat agung itu. aku bagaikan disindir.
berbekal dengan keyakinanku bahwa aku tak akan merasa suram selamanya kumulai menata hati dan memakai kacamata baruku dalam memandang jalan yang terbentang di depan, jejak yang telah kutapaki di belakang dan pemandangan di kiri dan kanan yang telah kulihat.

dan satori pun telah kutemukan, aku mulai beranjak meninggalkan kesuramanku.


nb:

Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan
kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap
gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan
mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi
Maha Terpuji. QS Ibrahim :1

terima kasih ya Allah yang selalu memberiku petunjuk dalam setiap langkahku bahkan tanpa kuminta dengan layak.

-27 jan 2009-



sweet29november

Sedikit waktu yang kau miliki
Luangkanlah untukku
Harap secepatnya datangi aku
S’kali ini ku mohon padamu
Ada yang ingin ku sampaikan
Sempatkanlah…
Hampa kesal dan amarah
S’luruhnya ada dibenakku
Tandai seketika
Hati yang tak terbalas
Oleh cintamu…
Kuingin marah, melampiaskan tapi kuhanyalah sendiri disini
Ingin kutunjukkan pada siapa saja yang ada
Bahwa hatiku kecewa…
Sedetik menunggumu disini, s’perti seharian
Berkali kulihat jam ditangan
Demi membunuh waktu
Tak kulihat tanda kehadiranmu
Yang semakin meyakiniku
Kau tak datang

-kecewa BCL-

Sekian lama sudah kau tak datang menghampiriku. Ku mulai merasakan rasa kehilangan yang menandakan kau telah menjelma menjadi sesosok yang berharga untukku. Absenmu dalam hari-hariku membuatku takut kamu mulai melupakanku selamanya.

kerinduanku telah berubah menjadi sebuah penantian yang dapat kauakhiri dengan kedatanganmu.


26 Jan 2009

sweet29november

Masih mengenai kesuraman yang sedang melanda hatiku. Ya, aku sadar bahwa suram atau kusebut the’dim’ dalan posting sebelumnya yang kurasakan terjadi dalam hatiku. Kesuraman yang kurasakan ini, hamper tidak mempengaruhi mood ku. Tetap berpengaruh tetapi hanya dalam skala minor. Kesuraman yang kurasa tidak menjadikanku enggan bertemu dengan orang-orang, terlibat percakapan dengan mereka, menghabiskan hari dengan mereka, maupun bercengkrama dengan mereka. Kesuraman yang kurasa tidak menjadikanku enggan melakukan rutinitasku.

Patut dipertanyakan lagi sebenarnya apakah awal mula terjadinya kesuramanku itu? Memang beberapa hari yang lalu aku melihat jejak maya yang ditinggalkan seseorang yang membuat hatiku penuh Tanya dan penuh selidik mengenai kebenaran yang terjadi dibalik jejak yang ditinggakannya. Memang hal ini tak bisa disangkal memberi pengaruh cukup besar menambah kesuramanku. Namun kesuramanku telah terjadi jauh sebelum ku melihat jejak maya itu. Lantas apakah yang menjadi penyebab kesuramanku itu. Aku masih mengatasnamakan jejak maya itu sebagai penyebab kesuramanku. Aku menganggap kesuramanku sebelum kumelihat jejak itu adalah firasat yang tanpa sadar kurasakan dan menjadi pertanda bahwa akan terjadi sesuatu yang membuatku merasa ketidaknyamanan.

Sekarang aku mau mengkaji seberapa penting jejak maya itu sehingga membuatku meneteskan air mata dan membuat hatiku bertambah gelap. Jejak maya itu hanya sebentar tertangkap lensa mataku sesaat setelah jejak itu dijejakkan. Diriku pun segera berlari menghampiri jejak itu untuk melihat jejak apakah yang telah digoreskan. Namun sepertinya sang pemilik jejak tidak menginginkan ada penyelidik-penyelidik penuh tanya yang menghampiri jejak tersebut. Dengan segera sang pemilik pun menghapuskan jejak yang telah digoreskannya serta membungkam penyelidik-penyelidik usil yang telah masuk terlalu dekat dengan jejak yang ia tinggalkan. Dan jejak itupun kembali menjadi jejak maya tanpa bentuk.

Entah mengapa jejak maya ini begitu mempengaruhi kesuramanku. Apakah sang pemilik jejak telah menjelma menjadi sosok penting dalam hatiku? Sepertinya jawaban yang bisa kuberikan adalah aku telah menggantungkan harapanku kepada sang pemilik jejak untuk mengantarku menuju sebuah tempat yang lebih indah. Dan tanpa sadar aku mulai mengikuti petunjuk dan jejak-jejak yang ia tinggalkan tanpa sepengetahuannya dan tanpa seijinnya. Dan ketika pada satu saat yang kutemukan adalah sisa jejak atau hanyalah berupa jejak maya, ku mulai merasa kehilangan petunjuk ke arah mana ia melanjutkan langkahnya.

Kehilangan itulah awal dari kesuramanku. Aku harus merasakan kehilangan lagi. Sebelum ini aku telah merasakan kehilangan peta yang dapat menunjukkanku jalan mana yang dapat kutempuh untuh menuju tempat yang lebih indah. Dan dalam masa kehilangan tersebut aku berharap pada sosok indah sang pemilik jejak untuk mengantarku ke sebuah tempat yang lebih indah. Namun aku hanya diam tanpa meminta. Ku hanya mengekornya dalam hening dan penuh sembunyi. Dia tak bisa disalahkan karena telah menghapus jejaknya, sedang ia tak tahu bahwa jejaknya digantungkan sebuah harapan.

Dalam posting sebelumnya ku berujar “I refuse to feel the loss”. Namun kini aku sadar bahwa dalam hidup kita harus siap menerima segala kehilangan. Yang harus dipikirkan lebih lanjut adalah bagaimana menghadapi kehilangan yang dialami sehingga tidak menjadi keterpurukan.

Caraku adalah dengan membiarkan hati ini merasa, akan kunikmati kesuraman yang sedang kurasakan dan suatu saat hatiku akan jenuh dengan kesuraman itu dan melangkah mendekati cahaya. Ku tidak akan memaksa hatiku melangkah dalam kesuraman karena mungkin akan membuatnya semakin jauh dari terang.

Kehilangan yang kurasakan akan kuanggap sebagai batas. Seperti cermin yang yang membatasi aku dan bayangan. Namun sekaligus menjadi penghubungku dengan bayangan. Seseorang pernah berusaha menabrakan dirinya dengan cermin dengan harapan menghilangkan batas antara dirinya dan bayangannya dan menjadikannya lebih dekat dengan bayangannya. Namun yang terjadi adalah cermin itu pecah sehingga tak ada lagi penghubung antara dirinya dan bayangannya dalam cermin. Batas yang membuat jarak namun berperan sebagai penghubung. (fahd djibran's blog).

The remnants have been broken again…I loss it again

25 Jan 2009

sweet29november

Ya Allah….it happens again…to me

the remnants have been broken again………..

is this the cause why i felt so dim recently??the intuition might have warned me before…hix…so dim. the signs appeared. but i didnt notice

actually i ve felt better this day, but it changed immediately when i saw the trace he left in virtual world. world without adamant form. could his small pieces of footprint represent his presence in that world?when i said small…it was really small, coz it seemed that he tried to erase the trace. for what reason? he himself could tell. i refuse to feel

the loss. when only small traces that left, i couldnt follow the trace.

someone has said that every “HE” has the right to spread the net to catch fishes. but “HE” can only pick one.

so here i am, back into the darkness. still waiting someone to shed the light.

i dont suppose to feel crumble. coz i am just back to the state i was.

Ya Allah, help to thank what i ve been through. Ya Allah, i prefer to want what i have than to have what i want. so help me God.


23 Jan 2009

sweet29november

Here we go again…

starting a new trace in a cyber world

sorrow is not the perfect word , dim…dim yes dim is the right one. the dim presence is disturbing! the dim feeling has forced this sanguin person to close the connection from her beloved friends.n for what reason??? the person herself doesnt know.

she vaguely feels being neglected…oblivion. she had built mount of hope. she had imagined the sweet time she can have. but it remains only hope. Her companion seems busy in any other world he has. does she expect too much?

all she wanna do is to find a way back into love. she has been lonely for so long,trapped in the past. she’s been setting aside time, to clear a little space in the corners of her mind. n she’s hoping for someone to shed a light, not only to through the night.

she has cleaned the remnants of broken pieces. but she needs to be peeped for not noticing the remnants. someone has knocked, but she hasn’t been assured yet. does the person only knock? does the person has an intend to step in?it remains a question, coz she feels dimmed……dim…


22 Jan 09